Sabtu, 29 Maret 2014

Jelang Earth Hour, WWF Indonesia Kumpulkan Sampah Plastik di Car Free Day

Euforia Earth Hour yang akan berlangsung pada 29 Maret mendatang rupanya telah merambah Indonesia. Sebagai bentuk dukungan untuk menjaga kelestarian lingkungan, World Wide Foundation (WWF) Indonesia mengadakan rangkaian acara pada Car Free Day (CFD)di setiap minggunya.

Ditemui detikcom di lokasi CFD Minggu (23/2/2014), tampak ratusan anak masyarakat dari berbagai usia berkumpul sambil membawa karung. Peserta yang kompak berpakaian hitam khas WWF tersebut akan berkeliling lokasi CFD untuk mengumpulkan sampah yang dibuang pada CFD.

"Untuk menyambut Earth Hour kami mengadakan rangkaian acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Untuk minggu ini, tema kita adalah #PlastikTakAsik, dimana akan ada pengumpulan sampah di beberapa titik," ujar Nyoman Iswara Yoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia kepada detikcom.

Menurut Nyoman, acara yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB tersebut akan melakukaan pengumpulan sampah dari 3 titik, diantaranya depan Patung Pemuda Semanggi, depan Universitas Atmajaya dan menara BCA, hingga depan gedung Indosat-bundaran HI.

"Selain mengumpulkan sampah, kita juga mengadakan aksi pembuatan tas belanja serta pengumpulan tas belanja tak terpakai untuk mendukung kampanye tas pakai ulang," jelasnya.

Dari minggu ke minggu, tema WWF Indonesia untuk menyambut Earth Hour pun ternyata beragam. "Minggu lalu temanya adalah transportasi yang berkaitan dengan penghematan bahan bakar, minggu ini sampah plastik, pada tanggal 9 Maret adalah hemat kertas dan Tisu, sementara tanggal 23 Maret adalah hemat air dan energi. Semua dilakukan untuk memberikan kesadaran dalam mencintai lingkungan kita mulai dari hal sepele, tapi banyak manfaatnya," papar Nyoman.

Selain Jakarta, kampanye Earth Hour ini juga dilaksanakan serentak dari 22 kota di Indonesia. Kota-kota yang bergabung dalam kegiatan yang bertajuk kolaborAKSI SERENTAK ini akan mengadakan kegoatan yang sama seperti halnya di Ibukota.

"Walaupun disebabkan cuaca ekstrim, sedikit banyak banjir juga diakibatkan pengelolaan sampah yang belum baik. Dengan adanya kegiatan ini, semkga menjadi momentum untuk merubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan," tutup Nyoman.

sumber: detik news

Tidak ada komentar:

Posting Komentar