Kamis, 02 Juni 2011

Manusia & Kegelisahan

Kegelisahan
Sekarang ini, masa-masa peralihan bagi para siswa dan siswi sekolah baik yang dasar, menengah, dan menengah atas yang tengah harap-harap cemas. Kenapa harap-harap cemas? Ya, karena kini mereka sedang menantikan pengumuman dari tempat menuntut ilmu yang mereka pilih. Yang dari tingkat SD elanjutkan ke tingkat SMP, tingkat SMP melanjutkan ke SMA, serta yang dari tingkat SMA ke tingkat perguruan tinggi, pastinya mereka-mereka itu telah memilih tempat sekolah lanjutan mereka yang mereka inginkan dan tentunya masuk dalam kriteria mereka, misalnya saja yang bertaraf internasional, tergolong dalam sekolah negeri, populer, dan tentunya tempatnya nyaman.
Tapi itu semua mungkin saja ada yang tercapai dan ada yang tidak. Maka dari itu mereka semua mengalami kegelisahan. Jika belum ada pengumuman, pasti kegelisahan itu terus dirasakan sampai dengan datangnya saat-saat yang paling dinanti-nantikan yaitu adalah pada saat  waktu pengumumannya berlangsung.
Harapan mereka sanat besar untuk diterima pastinya, tapi jika takdir berkata lain dan ada harapan mereka yang tidak tercapai, itu juga yang kemudia membuat mereka menjadi sangat gelisah karena pengumuman yang mereka dapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kegelisahan sangat erat kaitannya dengan perasaan ataupun suasana hati yang tentunya tidak enak, diantara pilihan, dan tersakiti oleh lingkungan atau oleh suatu hal apapun yang dirasakannya.
Setiap kegelisahan juga menimbulkan rasa yang sangat nyesak di hati. Saat kita ditimpa bertubi-tubi masalah yang dihadapi. Setiap cobaan yang mampu menghampiri kita.
Jika kita membawa setiap masalah dengan santai dan terbuka terhadap orang lain, maka sedikit demi sedikit dan lama-kelamaan rasa gelisah itu akan berkurang dan bahkan akan hilang dengan sendirinya. Sehingga tidak ada lagi yang akan membebani pikiran dan juga hati kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar