Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky mendorong para pemain pelatnas untuk mau mengakui kelemahan mereka.
Hal ini dikatakannya setelah ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan memastikan kekegalan Indonesia meraih gelar pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014, Minggu (22/6/2014).
“Pemain harusnya berani mengakui kelemahan mereka. Dengan begitu pelatih bisa memberikan porsi latihan yang tepat,” ujarnya.
Ini
menjadi salah satu bahan yang akan dievaluasi Rexy ke depan. Selain
itu, fisik para pemain juga akan mendapatkan perhatian serius.
Kekalahan Ahsan/Hendra dari Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong
di final disinyalir akibat menurunnya stamina kedua pebulutangkis ini.
Pada semifinal Sabtu (21/6/2014) kemarin, peringkat satu dunia ini
memang bermain selama 54 menit.
Mereka menaklukkan Kim Ki
Jung/Kim Sa Rang melalui rubber game 21-13, 21-23, dan 21-13. Pekan lalu
Ahsan/Hendra juga baru saja berkompetisi di Japan Open Super Series
2014.
Rexy tidak menerima kelemahan fisik menjadi alasan
kekalahan tersebut. Ia mengatakan Lee dan Yoo juga menjalani turnamen
yang sama dengan mereka. Bahkan, Lee juga berlaga di sektor ganda
campuran dan juga mencapai final.
“Tadi mereka memang kehabisan tenaga. Akibatnya mereka tak bisa keluar dari tekanan. Menyerang pun juga tidak bisa,” tuturnya.
Untuk
itu ia menuntut tim pelatih dan untuk mempersiapkan fisik pemain agar
mampu turun dalam dua hingga tiga ajang secara berturut-turut.
Menurutnya, dua persoalan ini menjadi catatan penting yang harus segera
diperbaiki PBSI.
sumber: tribun news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar