Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA ) digelar secara serempak di seluruh Indonesia, mulai Senin
(14/04) pagi.
Sejumlah pihak, seperti kepolisian, universitas,
serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, terlibat langsung dalam
melakukan pengawasan UN."Peluang bocor tidak ada, nyontek saja tidak ada, karena 20 siswa yang ada di dalam kelas menerima 20 soal yang berbeda," kata Muhammad Nuh saat melakukan pemeriksaan mendadak ke SMA Negeri 70 Jakarta.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun Twitter-nya mengatakan: "Tetap semangat bagi anak-anakku pelajar yang menjalankan Ujian Nasional. Semoga dapatkan hasil yang memuaskan."
Sementara, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, mulai Senin (14/04) pagi telah melakukan pengawasan pelaksanaan UN tingkat SMA di sejumlah wilayah.
"Secara umum, belum ada pelanggaran khusus dalam UN," kata Ketua pengawasan UN KPAI, Susanto, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Senin siang.
Kasus di Pemalang
Sejauh ini, KPAI baru menerima laporan dari sebuah SMA di Pemalang, Jateng, yang menyebutkan salah seorang siswanya dilarang ikut UN lantaran "melanggar aturan sekolah.""Pengaduannya baru masuk hari ini, makanya KPAI akan segera menindaklanjutinya."
Susanto
Terhadap siswa asal Pemalang tersebut, KPAI menyiapkan dua opsi. Pertama, yang bersangkutan dapat mengikuti UN pada hari berikutnya. Opsi kedua, mengikuti ujian susulan yang digelar satu atau dua minggu kemudian.
Selain mengawasi langsung, KPAI membuka posko pengaduan.
Jadwal UN tahun pelajaran 2013/2014 untuk tingkat SMA/MA, SMK/MAK, dan SMALB dilaksanakan pada 14-16 April 2014.
Adapun untuk ujian nasional tingkat SMP, MTs, dan SMPLB dilaksanakan pada tanggal 5-8 Mei 2014 mendatang.
sumber: bbc indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar