Di masa-masa kini, sepertinya penderitaan tidak pernah berhenti menghampiri dan meninpa Indonesia. Berbagai macam peristiwa menghampiri dan membuat banyak orang menjadi merasa menderita, harus menangis dan sedih karena ditinggalkan orang-orang yang dikasihi dan dicintai, kedinginan karena rumahnya terhempas oleh badai tsunami atau karena kebanjiran, kepanasan karena tidak memiliki rumah tempat tinggal untuk tempat tinggal sudah ambruk dan rusak atau hancur karena terkena gempa, sehingga penderitaan yang panjang harus dialami dan dirasakan oleh orang-orang yang tertimpa penderitaan tersebut.
Dan sebagian besar dari kita ketika mendengar kata “derita” mungkin merasa sangat ketakutan dan was-was, atau mungkin ada orang yang sudah bosan dengan penderitaan yang dialaminya sendiri. Bagi orang-orang yang ketakutan karena terkena penderitaan, jangan sampai penderitaan itu sampai kepadanya untuk memikirkannya saja sudah merasa takut.
Maka dari hal itu orang harus melakukan dengan berbagai cara agar dirinya tidak bertemu dengan penderitaan itu. Sedangkan orang yang sudah menganggap dirinya sering dijumpai penderitaan akhirnya hanya pasrah menerimanya, karena tidak memiliki kuasa apapun dalam dirinya. Penderitaan mengaturnya menjadi pribadi yang pasrah, tanpa sikap yang jelas.
Manusia sering mengalami kedua hal tersebut. Takut dengan penderitaan tetapi memang sering kali orang harus menerima penderitaan tersebut tanpa kekuatan dan ketidak berdayaan. Manusia tidak mampu mengatur dirinya sendirian.
Dan semua manusia rata-rata memiliki keterbatasan dalam hal berpikir. Dalam keadaan ini, manusia tidak akan pernah lepas dari bantuan Tuhan Yang Maha Esa. Karena manusia diciptakan oleh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar