Kelompok merupakan suatu kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam suatu periode tertentu, dan merasakan adanya ketergantungan diantara mereka dalam rangka mencapai satu atau lebih tujuan bersama. - Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Jenis - jenis kelompok :
Kelompok formal adalah sub unit sah dari
organisasi yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar atau suatu
ketetapan management. Jadi kelompok ini sengaja dibentuk untuk memenuhi
tugas yang nyata guna mendukung tugas organisasi.
Kelompok non-formal adalah kelompok yang
muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan individu dengan mengembangkan
tata hubungan dengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal
hanya dapat terbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat
pekerjaan, dan jadwal kerja memungkinkan untuk terbentuknya kelompok.
Oleh karena itu kelompok informal muncul dari kombinasi antara
faktor-faktor formal dan kebutuhan manusia sebagai anggotanya. Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Fungsi kelompok individual yang
didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan
kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan
persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk
mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan
memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial
melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan
konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan
sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan. Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Ciri-ciri utama kelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan (empat) cirri kelompok yaitu :
- Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya kea rah tujuan yang sama.
- terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
- Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
- Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu
Pengalaman berkelompok: Pernah berorganisasi dalam panitia kegiatan rohani.
Di dalam sebuah organisasi kita diajarkan bagaimana cara untuk bekerja
sama dalam sebuah tim dengan baik hingga tujuan dapat tercapai.
Yang terpenting adalah adanya pengertian satu sama lain
antar anggota organisasi agar tidak mudah terjadi konflik dalam sebuah
perbedaan visi dan misi.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAMORGANISASI
1. Unit-unit dalam organisasi / organisasi lain memiliki penilaian
yang berlebihan tentang kehebatan( diri mereka) atau kesombongan dari
unit-unit sehingga merasa tidak perluorang lain dan ini harus dihindari.
2. Kekhawatiran/ketakutan dari unit-unit tersebut jika sumberdaya
mereka digunakan dan unitlain dengan kata lain rugi jika sumber daya
digunakan oleh orang lain.
3. Adanyakonflik di antara unit organisasi. Konflik kepemimpinan /
pegawai . Konflikterbukan adalah semua orang tau dan konflik tertutup
adalah menghambat oranglain untuk melaksanakan kegiatannya. jika sering
terjadi konflik maka koordinasitidak akan tercipta. peran-peran
koordinasi rapat kerja, pemantauan bersama,pertukaran informasi, dan
saling berkunjung. Koordinasi dalam organisasi harusada agenda yang
jelas di tinak lanjuti dengan jadwal dan disepakati bersama.
SOLUSI PENANGANAN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Masih dari tulisan yang saya kutip dari Juanita, SE, M.Kes, berikut
adalah solusi dalam penanganan konflik maupun permasalahan dalam organisasi
- Introspeksi diri
- Mengevaluasi pihak yang terlibat
- Identifikasi sumber masalah
Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran
penanganannya lebih terarah kepada sebab konflik.
Mengetahui
pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih yang
tepat.
Cara pemecahan masalah itu sendiri
tergantung seberapa kreatifkah kita menyikapi masalah, dan bagaimana mengambil
cara yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Sayangnya, pilihan pertama
yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik. Secara tipikal,
dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat
diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal
(Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan
tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan
dengan masalah awal.
Sumber : http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar